19 Desember 2009

Xtacy Jiwa

Malam tak menidurkan
Kereta kian kencang menderu
Getar tubuh mengganggu metabolisme
Menunggu dan terus menunggu
Walau tak jua kunjung sua

Tubuh sudah menagih
Menunggu obat yang kian sirna
Menahan rasa terduduk diam
Depan layar putih berbaris kata

Wahai sang extacy jiwa
Rupamu menggoda
Membuatku semakin gila
Tersudut di ruang gulita
Berharap akan kehadiranmu

Semakin lama terjaga
Semakin kuat beban rasa
Tak tertahan dalam derita
Menanti kenang masa itu
Indahnya wahana fana
Dalam bungkus penuh makna

01 Desember 2009

kehilangan

bahkan purnama pun enggan untuk menampakkan wajahnya kepadaku

bencana pujangga

beban tak berubah
awal dari semua masalah
terjebak akan rasa bersalah
hingga menjadi kalah

derai kalahkan tawa
wahai kau pujangga
bagai dalam bencana

teruslah tersedu

meteor terjun mencari perhatian
dalam malam yang kian panjang
gelap dunia akan hilang
meteor pun tak kunjung pulang
terhalang hujan yang tak deras
dan waktu yang semakin tergesa
meteor tersedu dibalik awan
perhatian tersita semu
tak kunjung ada dalam harap

28 November 2009

Tipologi Pencuri Menurut Kajian Takorologi

Pencuri adalah pekerjaan manusia tertua, bayangkan saja saat seorang nabi adam sudah berhasil mencuri hati siti hawa dan mengelabuhi pemilik rumah dengan mencuri lagi buah khuldi dengan alih2 biar punya rumah lain di bumi. keahlian mencuri itu kemudian turun ke anaknya yang melakukan pencurian pasangan....

Jadi Adam menjadi si"mbahe" pencuri, maka wajar saja kalo kita punya bakat pencuri juga, berikut ini akan saya sajikan tipologi pencuri menurut kajian takorologi

Pencuri Klimis: pencuri yang dalam kesehariannya menggunakan potongan rambut klimis.
Pencuri Eksibisionis: pencuri yang memamerkan pekerjaannya ke orang lain
Pencuri Utopis: pencuri yang menganggap bahwa mencuri dapat membawa kesejahteraan bagi umat manusia
Pencuri Narsis: pencuri yang menganggap dirinya pencuri paling yoi
Pencuri Akademis: pencuri yang dapet gelar honoris kausa

07 November 2009

Pemain bola berdarah Indonesia yang eksis di luar negeri

gak kebayang yah kalo seandainya mereka masuk ke timnas PSSI (sori gw pake timnas PSSI karena gw masih belum bisa melihat ke Indonesiaan timnas sepakbola kita)... wkwkwkwkwkwkwk.....(thanks buat kaskuser panjoel4 dan piway buat infonya)

1. Radja Nainggolan (sempet pake no.10 di Piacenza serie B italy)
2. Irfan Bachdim (skuad junior FC Utrecht)
3. Irvin Museng (pemain inti di tim junior FC Omniworld, ex ajax, top score danone nation cup)>> harapan indonesia dimasa akan dtg, asli indo neh kaga blasteran.
4. Peta Toisuta,(main di Zwolle)
5. Gaston Salasiwa,(AZ Alkmaar junior)
6. Jeffrey Flohr, (maen di ADO Den Haag)
7 Noah Chaniago (main di klub Divisi III Prancis Bertram North), padang asli coy!!!
8. Donovan Partosoebroto (kiper inti Ajax junior)>>mantep neh jd kiper timnas
9. Lucien Sahetapy. (main Divisi1 Liga Belanda, BV Veendam)
10. Raphael Tuankotta. (BV Veendam Junior)
11. Estefan Pattinasarany (AZ Alkmaar Junior) siapainya rony pattinasarni neh??
12. Michael Timisela. (tim utama Ajax) pernah liat maen di ajax...
13. Christian Supusepa. (Ajax Junior)
14. Justin Tahapary. (FC Eindhoven)
15. Marvin Wagimin. (VVV-Venlo junior)
16. Peta Toisuta. (Zwolle di liga Belanda)
17. Tobias Waisapy (Feyenord Junior)
18. Jefrey Leiwakabessy. (NEC Nijmegen/timnas junior belanda)
19. Raymon Soeroredjo. (Vitesse Junior)
20. Yoram Pesulima. (Vitesse Junior)
21. Raphael Supusepa. (MVV Maastricht)
22. Levi Risamasu (NAC Breda selama 4 musim)
23. Marciano Kastoredjo. (De Graafschap)>>> semarang bgt namanya, hahahha....
24. David Ririhena. (TOP Oss di divisi satu Liga Belanda) >>> jadi inget nama lengkap markus horison kiper kita (markus horison ririhena) saudaraan kali yah...
25. Joas Siahaija (MVV) >> marga batak neh..
26. Ignacio Tuhuteru. (Go Ahead Eagles) legenda indo di belanda neh!!
22. Ferdinand Katipana. (Haarlem)

Bobby Petta (adelaide united)
Demy de Zeeuw (az alkmaar)
Denny Landzaat (wigan athletic fc)
Giovanni van Bronckhorst (feyenoord rotterdam)
Jeffrey de Vischer (aberdeen fc)
Jeffrey Leiwakabessy (allemania aachen)
Johnny Heitinga (ajax amsterdam)
Michael Mols (feyenoord rotterdam)
Michael Timisela (vvv venlo)
Quido Lanzaat (pfc cska sofia)
Robin van Persie (arsenal fc) yg ini nenek buyutnya org surabaya...
Sigourney Bandjar (excelsior rotterdam)
phil adam cave (ex-newcastle united junior)

A (U-19)
Stefano Lilipaly = fc utrecht
Christian Supusepa = ajax amsterdam
Tim Hattu = vvv venlo
Jeffrey Hen = vvv venlo
Xander Houtkoop = sc Heerenveen
Edinho Pattinama = nac breda
Gaston Salasiwa = az alkmaar
Giovanni Kasanwirjo = ajax amsterdam
Raymond Soeroredjo = vitesse/agovv
Tobias Waisapy = feyenoord rotterdam
Jordao Pattinama = feyenoord Rotterdam
Abel Tamata = psv eindhoven
Yael Heatubun = fortuna sittard
Django Ngutra = GA eagles deventer
Richie Pairun = cambuur Leeuwarden
Ruben Wuarbanaran = fc Den Bosch
Daniel Salakory = fc Den Bosch
Govanni Wilikin = top oss

B (U-17)
Anice Waisapy = vvv venlo
Cayfano Latupeirissa = nec nijmegen
Estefan Pattinasarany = az alkmaar
Joey Latumalea = fc groningen
Yoram Pesulima = vitesse/agovv
Marciano Leuwol = vitesse/agovv
Stevie Hattu = vvv venlo
Sonny Luhukay = vvv venlo
Masaro Latuheru = feyenoord rotterdam
Ferd Pasaribu = fortuna sittard
Jair Behoekoe Nam Radja = rkc waalwijk
Marinco Hiariej = bv veendam
Graham Bond = fc omniworld

C (U-15)
Brandon Leiwakabessy = nec nijmegen
Jordi Tatuarima = nec nijmegen
Levi Raja Boean = nec nijmegen
Rychto Lawalata = nec nijmegen
Benjamin Roemeon = vitesse/agovv
Delano Haulussy = GA eagles deventer
Ricarco Malaihollo = GA eagles deventer
Jordi Rakiman = cambuur leeuwarden
Kevin Pairun = cambuur leeuwarden

D - E
Silgio Thenu = feyenoord rotterdam D1 BVO (U-13)
Niaz de Coninck = feyenoord rotterdam D1 BVO (U-13)
Tom Titarsolej = psv eindhoven D3 (U-11)
Jamarro Diks = vitesse/agovv D1 (U-13)
Kevin Diks = vitesse/agovv D2 (U-12)
Jerah Hukom = Vitesse/agovv D2 (U-12)
Shayne Pattynama = ajax amsterdam E3 (U-10)
Nathan Haurissa = fc den bosch D2 (U-12)
Sereno Latuhihin = fc den bosch D3 (U-11)

sedangkan nama-nama seperti Donovan Partosoebroto skrng menjadi asisten pelatih U-13 klub amatir HOOFDDORP, Raphael Tuankotta main di klub amatir vv Holwierde, Marvin Wagimin (klub amatir Venlosche Boys A1), Petu Toisuta (klub amatir WSV Apeldoorn), Marciano Kastoredjo (klub amatir Haaglandia Rijswijk ZH), Ignacio Tuhuteru (klub amatir ROHDA Raalte), dan Raphael Supusepa sudah mengundurkan diri dari MVV alasan keluarga.

alessandro trabuco-pmaen seri-B italy, lahir di Bali (nyokapnya org situ) pas 5 thn dbawa bokapnya k Italy...sering jd pmaen trbaik d kompetisi junior...

06 November 2009

Tabir Kepalsuan

Ternyata hatimu buta
Buta karena tabir kepalsuan

Kucoba untuk tidak putus asa
Membuka mata hatimu
Kucoba menguakkan tabir
Penghalang cintamu dan cintaku

‘Ku tahu kau terjerat dan terbenam
Dalam kepalsuan
Cinta tak dapat lagi membedakan
Siapa dan yang mana

Wahai angin pengembara
Terbangkan tirai penghalang di hatinya
Agar merasakan getarannya jiwa
Wahai burung duta suara
Dendangkan lagu untuknya tentang cinta
Agar hirau akan hatiku yang lara

Apakah belum juga kau mengerti
Atau memang tiada cinta lagi

Telah kupaparkan segalanya padamu
Siapa diriku
Kini kuserahkan kepadamu untuk
Menentukan sikapmu
‘Kan kuterima itu walaupun hati
Pedih dan merana
Karena ‘ku tahu tak seorang pun bisa
Memaksakan cinta

Oh, oh, oh, oh





Rhoma Irama
Cipt. Rhoma Irama
Album: STF Kemilau Cinta di Langit Jingga
Alur: 1-2-3-2-3-4
http://www.angelfire.com/musicals/soneta/STF/KemilauCinta/tabir_kepalsuan.htm

23 Oktober 2009

PERGI MENGHILANG

Dia datang aku berpuasa
Dia hilang aku berpuasa
Kamu datang aku berbuka
Kamu pergi aku pun hilang

"DUSTA"

merekah
namun tak bernyawa

ranum
namun tak berbuah

manis
namun tak berasa

APA YANG SALAH!

ku ganggu kehidupanmu
kau ganggu kehidupanku

SINERGI KEMBALI

janganlah kau pergi
aku kehilangan banyak arti
tanpa harap untuk kembali
hanya mungkin harus mengkaji
sebesar itukah kesal diri
atau hanya terbakar emosi
kau rebus aku dengan iri
hingga memerah dalam dengki
kalau memang sejati
tiada kata menguasai
mari kita saling mengisi

BAYANG RAPUH

Semarak suka bergantung nestapa
Dalam jiwa ada dunia
JIwa nestapa dalam suka dunia

Penyesalan tiba dalam amarah
Reda kala emosi menggila
Kembali hilang dalam kebodohan

Terkenang bayang angkara
Tergambar mimpi semata
Ditemukan dalam langkah semu jiwa yang rapuh

EDAN

Gemuruh dan ledakan bersahutan
Kilatan cahaya bertalu-talu menerangi gelap
Alunan lagu-lagu lama terngiang di telinga
Berebut dengan suara gelegar yang menggema

Masa akan berlalu dan pasti berlalu
Bergabung bersama pustaka sejarah kelam
Terintimidasi pengaruh zaman

Kegilaan terus berjuang
Keedanan kian gemilang
Berkelahi dengan akal waras generalisasi
Tertampar budaya klasik akan emosi

Night SMS

Ga
Ya
Ga
No
dan dia pun berhenti membalas

19 Oktober 2009

BATU ITU PERNAH HANCUR

Kembali berselimutkan waktu
Kala alam belum memuakkan
Kala senja belum menyedihkan
Dia berkelana meretas cinta kasih
Dan berhenti di terpa angin
Diapun meluncur di landasan pacu
Dan tersedak oleh hukum alam

Nafasnya tercabut dan terdiam
Hingga mengeras dan tak tergoyahkan
Tertipu keyakinannya
Terbohongi kepercayaannya
Setengah lusin waktu berkuasa
Menggugah nafas diamnya
Menghancurkan pongahnya rasa
Walaupun hancur
Dia tetap partikel batu yang berupa kerikil
Dia masih butuh waktu agar lebih lembut
Dan bertahta di pantai yang abadi

Baginya,
Waktu telah berdusta
Hidupnya mengombak
Cita-citanya membisu
Langkahnya menyepi
Dan nafasnya kembali membatu
Ketentraman ternyata mimpi
Dalam tidur dia tertawa
Dan terbangun tanpa asa

Sapuan ombak dalam angan
Bayangan impian tak bertuan
Terdiam dalam kesendirian
Marajut kata demi kata akan makna
Mengulur benang merah kesempatan
Menerbangan layang-layang harapan
Kembali pada angin atau nafas kehidupan

09 Oktober 2009

Inisiasi dan Alenasi

Salah dan benar, hitam dan putih. Dua sisi uang tidak saling bertemu tapi dalam satu tubuh. Janganlah berusaha untuk memisahkan mereka. Namun janganlah dijadikan pembenaran atas satu diantaranya. Dalam diri manusia, akan selalu ada dua sisi. Manusia memiliki hak untuk autis dengan hidupnya, dan manusiapun berhak untuk bersenggama dengan keegoannya. Tapi dia juga harus menyadari bahwa sisi lain dirinya sebagai makhluk sosial tidak bisa hanya mementingkan dirinya sendiri.

Memang tidak semudah itu memisahkan antara kita sebagai individu yang egois, dengan kita sebagai individu yang punya ruang sosial. Terkadang apa yang kita perbuat tidak mengindahkan kondisi sosial sekitar kita, dan menimbukan reaksi atas diri kita sendiri. Itu wajar, karena memang kita memang berada dalam sebuah lingkungan yang memiliki nilai-nilai budaya yang telah mengakar dalam ruang sosial di sekitar kita.

Dalam ruang sosial yang homogen, konflik nilai individu dengan ruang sosialnya, sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Namun dalam ruang sosial yang heterogen, terutama di kota besar, konflik ini besar kemungkinannya untuk bisa terjadi. Dalam ruang sosial yang heterogen, individu memerlukan suatu bentuk inisiasi nilai, untuk memahami bagaimana nilai-nilai yang berlaku dalam ruang sosialnya.

Inisiasi pun tidak selamanya berhasil, karena semakin banyak ego yang bergabung, semakin banyak ide yang tercurahkan, nilai-nilai budaya pun dapat bergeser. Dan pergeseran nilai budaya dalam masyarakat heterogen jangan dilihat sebagai suatu kesepakatan bersama. Perbedaan tetap terjadi, namun konflik dapat dihindari karena ada satu persamaan identitas yang menjadi perisai konflik bagi para individu dalam sebuah ruang sosial.

Namun bagaimana bila ternyata ada individu tidak mengikuti suatau proses inisiasi? Bahkan identitas sosialpun dia tidak memiliki. Secara ruang sosial, dia akan teralienasikan, dia akan terpinggirkan dengan sendirinya. Dia tidak akan dianggap sebagai bagian dari kelompok ruang sosial yang seharusnya dia lewati dalam proses inisiasi tersebut.

Apakah alienasi itu sama dengan diskriminasi? Apakah alienasi itu pelanggaran HAM? Marilah kita melihat melalui prinsip dua sisi uang. Alienasi dalam sebuah ruang sosial bisa jadi tidak melanggar HAM dan bisa juga bukan suatu bentuk diskriminasi, karena dalam sebuah kelompok ruang sosial, masih terdapat ruang sosial lainnya yang lebih besar dan menggunakan model inisiasi yang berbeda. Karena pada prinsipnya, individu mengalami ratusan kali inisiasi untuk ratusan kelompok ruang sosial yang berbeda bentuk dan ukuran ruang.

Sebagai individu, saya melewati banyak bentuk inisiasi. Proses kelahiran adalah proses inisiasi saya menjadi warga dunia, kemudian dikumandangkan azan dan qomat di kedua telinga merupakan proses inisiasi saya sebagai muslim. Belum lagi proses inisiasi sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat, siswa SD, siswa SMP, siswa SMU, mahasiswa UI, mahasiswa, FISIP, dan bagian dari IKK. Itulah sebagian proses inisiasi yang pernah saya lalui dalam hidup.

Alienasi individu bukanlah pelanggaran hak asasi dan suatu bentuk diskriminasi, apabila dia tetap dianggap sebagai bagian dari ruang sosial dimana dia pernah melalui proses inisiasinya. Sebagai contoh fiksi, saya tidak akan marah apabila ada anak Fakultas Ilmu Budaya (Sastra UI) apabila mereka tidak mengakui saya sebagai anak Sastra, karena saya sadar bahwa saya tidak mengikuti inisiasi sebagai anak Sastra. Tapi saya akan marah kepada mereka apabila mereka tidak menganggap saya sebagai anak UI. Emosi seperti ini akan muncul dan sah saja karena seseindividu tidak mengakui identitas individu lain yang berada dalam ruang sosialnya. Sama rasanya kalau kita tidak diakui sebagai anak dalam keluarga sendiri (ekstrim abis). Pengingkaran atas identitas inilah yang kemudian masuk dalam suatu bentuk diskriminasi dan pelanggaran hak asasi.

Sebagai individu dalam ruang sosial, kita harus saling menghargai dan menghormati. Selain ego individu, ada juga ego kelompok yang terkadang melupakan bahwa ada ruang sosial lain dalam lingkarannya. Marilah kita menjaga diri, dalam bersikap, akan bijaksana apabila kita menimbang kondisi ruang sosial sekeliling kita sebelum melakukan sesuatu. Janganlah sampai apa yang kita lakukan ternyata tidak sesuai dengan nilai dalam ruang sosial yang ada disekitar kita. Bedakan antara ruang privat dengan ruang publik. Begitupun sebaliknya, apabila kita melihat ada pelanggaran nilai oleh individu yang berada di luar ruang sosial kita, berilah pengertian, berilah pemahaman, bisa saja individu itu belum mengerti bagaimana seharusnya dia bersikap. Proses inisiasi hanya wajib dilakukan bagi individu yang memang ingin masuk kedalam suatu ruang sosial, dan sama sekali tidak menjadi kewajiban bagi individu yang memilih untuk tidak masuk kedalam ruang sosial itu.

04 Oktober 2009

HAMPA......

Gelora tetap membara
Walau asa hampir sirna
Walau cahaya setitik pena
Walau luka selalu terbuka
Walau hati terus berduka
Walau rasa telah tiada

17 September 2009

PAGI DUNIA......

Pagi dunia...
Marilah kita mulai hari dengan ceria
Keluarlah dari bilik manismu
Nikmati sinar mentari di ubun-ubun
Bersenandunglah karena dunia sedang tertawa

Sang jago terlihat berlari mengejar gundiknya
Kacamata hitam juga berkeliaran dijalanan

Pagi yang indah di hari yang ceria
Bebaskan nafsu dan ego semu

12 September 2009

Ambillah.....

Kalau memang tak bisa engkau temukan wilayahku
Biarlah aku yang terus berusaha mengetuk pintu rumahmu
Kalau memang tak sedia engkau menatap wajahku
Biarlah para kekasih rahasia allah yang mengusap-usap kepalaku

Mungkin engkau memerlukan darahku untuk melepas dahagamu
Mungkin engkau butuh kematianku untuk menegakkan hidupmu
Ambillah... Ambillah...
Akan kumintakan izin kepada Allah yang memilikinya
Sebab toh, bukan diriku ini yang kuinginkan dan kurindukan


Dikutip dari penggalan lirik lagu "Jalan Sunyi"
Oleh Kyai Kanjeng dan Emha Ainun Najib

10 September 2009

Anak Kehidupan

"Penyesalan selalu datang belakangan
Pembenaran menyusul kemudian"

Sebuah tulisan unik dari sahabat ku "Sang Pentjilan". Memang terkadang orang selalu dihadapkan pada dilema kehidupan. Dia merasa telah melakukan segala sesuatunya dengan benar, namun tetap saja hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Bagaimana dengan orang yang melakukan sesuatu tidak dengan hati nuraninya? Apapun hasilnya, dijamin akan menjadi tangisan bathin bagi orang itu.

Seringkali kita mendengar orang mengutuk dirinya karena telah tersesat jalan atau salah mengambil langkah. Salah langkah menjadi bencana kalau tidak segera diperbaiki. Banyak pemimpin besar negeri kita yang salah langkah dan menghasilkan bencana. Sebutlah Prabu Airlangga, raja kahuripan yang karena kasih sayangnya yang besar dengan kedua anaknya, dia bertindak adil dengan memecah kahuripan menjadi Kediri/Daha/Panjalu dan Jenggala. Ternyata tindakannya itu menjadi sumber perpecahan selama 200an tahun.

Menurut ku, janganlah kata “tersesat jalan” menjadi sebuah dilemma yang berkepanjangan, apalagi menjadi sebuah ketidakpercayaan diri untuk kembali melangkah. Apabila tidak memungkinkan untuk memulai dari awal (sudah terlalu jauh melangkah), langkah bijaknya adalah mencari celah dari jalan yang ada di depan supaya dapat menemukan kembali tujuan dari perjalanan yang kita mau.

Jadikanlah setiap langkah yang kita ambil, menjadi sejarah kehidupan kita sendiri. Jadikan sejarah itu sebagai acuan dan (bahkan) kenangan pahit yang indah. Tak ada yang lebih indah daripada belajar dari pengalaman pribadi. Karena hanya kita sendiri yang dapat menentukan jalan hidup yang akan kita lewati.

Banyak cerita bahwa seorang loper koran bahkan dapat menyelesaikan pendidikan sarjana, janganlah dilihat dia sebagai seorang loper koran. Tapi lihat bagaimana dia bisa menyatu dengan jalan kehidupannya. Bagaimana cara dia berkelit menghadapi hambatan dan rintangan dalam hidupnya.

Aku terkadang menangis, karena aku merasa kalah oleh mereka, aku terlalu manja dalam menjalankan hidup. Tapi aku punya tekad, aku punya harapan besar yang mungkin hingga kini belum menemukan celah untuk menggapainya. Aku tidak memilih menjadi raja besar yang gagal dalam memerintah negeri. Aku hanya memilih menjadi anak kehidupan yang besar di jalanan tapi mampu membawa kehidupan yang sakinah mawaddah warohmah. Amin.

Perbedaan yang Tajam

Kehidupan itu ibarat dua mata pedang, keduanya sama-sama tajam. Kehidupan juga ibarat uang logam, memiliki dua sisi berbeda yang saling melengkapi. Ada benar ada salah, ada besar ada kecil.

Dalam kehidupan, jangan bicara moralitas kalau kita melawan kejahatan. Dalam kehidupan, jangan bicara demokrasi kalau kita melawan ketidakadilan. Dalam kehidupan, jangan bicara kebijaksanaan kalau kita benci orang yang banyak bicara.

Semua unsur itu saling melengkapi, semua bagian dapat posisi. Kehidupan yang indah adalah pada saat semua berjalan sesuai dengan relnya. Penjara harus berisi penjahat, penyair harus terus berkarya, politisi teruslah berpropaganda, tentara bukan pengusaha, dosen bukan birokrat, mahasiswa bukan penghujat.

09 September 2009

Pidato Kenegaraan Republik JaranPrabu

Selamat malam.
Hari ini aku bangun dengan kepala pusing karena terlalu banyak berfikir. Negeri kita tercinta ini telah menjadi bahan tertawaan. Negeri kita tercinta ini, semakin menjadi sebuah negeri yang tidak dihargai. Apa yang telah aku fikirkan beberapa hari ini memang tidak semuanya berhubungan dengan negeri kita. Aku juga manusia biasa yang punya kehidupan personal, yang tidak melulu harus berfikir akan negeri ini.

Saudara-saudaraku.
Siang tadi aku memiliki perasaan yang tidak enak. Setelah mendengarkan laporan intelijen, ternyata rasa tidak enak itu berkaitan dengan sedang sakitnya ibu pertiwi. Ibu pertiwi sedang tidak enak badan, ibu pertiwi sedang sakit tenggorokan, ibu pertiwi sedang pusing, ibu pertiwi akan flu, dan ibu pertiwi merasa sekarat.

Sudah seharusnya aku bergerak untuk menyembuhkan ibu pertiwi. Sudah seharusnya aku merangkul ibu pertiwi untuk memberikan rasa damai dan tenteram. Akan tetapi, ibu pertiwi serasa pergi meninggalkan aku. Aku mencari sebabnya. Aku mencari alasannya. Dan aku tidak menemukan jawabnya.

Inikah yang kami mau? Tidak saudara-saudara. Harus terjalin hubungan yang intim dan akrab antara kita sebagai individu dan ibu pertiwi. Karena dengan hubungan intim itulah kita bisa dan kita bisa mencari tahu. Dengan hubungan yang saling dekat dan harmonis, kita bisa mencari tahu, kenapa ibu pertiwi sedang tidak enak badan? Kenapa ibu pertiwi sedang sakit tenggorokan? Apa yang dipusingkan oleh ibu pertiwi? Kita akan tahu, serangan flu terhadap ibu pertiwi. Dan ibu pertiwi tidak akan merasa sekarat.

Kita harusnya menyadari, bahwa ibu pertiwi sedang diombang-ambingkan oleh alam. Ibu pertiwi tidak akan meminta bantuan kita, karena dia ahli beladiri yang mampu menjaga diri. Tapi, ibu pertiwi harus mendapatkan dukungan. Ibu pertiwi membutuhkan individu yang kuat dan mampu menjadi penyembuh sakit dan luka ibu pertiwi. Aku belumlah menjadi orang yang mampu menjadi pengobat sakit ibu pertiwi. Aku belumlah menjadi orang yang mampu mengobati luka ibu pertiwi. Tapi aku punya cita-cita. Aku punya harapan untuk menghindarkan ibu pertiwi dari kematian. Dan untuk mencapai cita-cita dan harapan itu aku mulai bergerak, aku terjatuh, dan bergerak lagi, terjatuh lagi, dan bergerak lagi.

Jadilah kita sebagai individu yang kuat karena pengalaman, jadilah kita individu yang kokoh karena bentukan alam. Teori hanya memperkuat cara berfikir, tapi tidak untuk mental kita. Kita harus menjadi individu yang tergembleng dalam kawah candra dimuka ibu pertiwi. Karena ibu pertiwilah aku hidup, karena ibu pertiwilah aku masih bernyawa, karena ibu pertiwilah aku bisa menangis dan tertawa.

Terimakasih saudaraku, aku masih akan menanti ibu pertiwi mau menerimaku kembali. Selamat malam.

07 September 2009

Hidup Itu Begitu Adanya

Hidup emang begitu adanya. Lahir, tumbuh, belajar, reproduksi, dan menunggu hingga ajal tiba. setiap langkah dalam hidup ada caranya, dan bagaimana caranya, sangat bergantung pada bagaimana nasib dan situasi.

Lahir
Setiap mahluk hidup pasti punya ibu, begitu juga manusia. Dalam melahirkan, Ibu bertindak sebagai pejuang kemerdekaan, pejuang hak asasi, dan pejuang kehidupan. Dalam berjuang itu tak jarang jatuh korban. Tapi, layaknya sebuah perjuangan, semakin banyak bantuan, semakin besar harapan menuju kemenangan.
Satu yang saya pelajari, bahwa teknologi ternyata, masih bisa meleset. Sebuah kasus yang dialami seorang sahabat yang sekarang berjuang dalam melahirkan anaknya, bahkan sebelum perang yang sesungguhnya dimulai, dia sudah melawan perasaannya sendiri, kekhawatiran akan keselamatan buah hatinya, dan penungguan yang menguras emosi. Walaupun demikian, rasa salut dan dorongan semangat tetap harus kita berikan demi tercapainya sebuah kemenangan.

Tumbuh
Dalam masa pertumbuhan, setiap manusia mengalami beberapa fase kehidupan yang terkadang pelik dan cenderung beberapa diantaranya bermasalah dan mengharukan menurut sudut pandang orang lain.
Dalam hukum rimba, tidak mudah bagi seorang anak untuk tumbuh dengan baik. Peran orang tua, masyarakat, dan lingkungan sangat besar bagi perkembangan fisik maupun mental anak. Kuatnya memori seorang anak membuat apapun yang dialaminya selama masa pertumbuhan akan selalu terkenang dan menjadi pembentuk karakternya saat dia menjadi dewasa.

Belajar
Suatu proses yang bahkan sudah dialami sejak seseorang masih berada dalam kandungan hingga dia menghembuskan nafas terakhirnya. Proses inilah yang sebenar-benarnya lebih beragam dan bermacam-macam cara, tergantung bentukan pengetahuan yang diinginkannya.
Proses inilah yang akan menentukan bagaimana seorang manusia akan mampu bertahan dalam kerasnya hutan rimba kehidupan. Apakah dia akan menjadi seorang yang ikut-ikut saja, kreatif, beradab atau biadab, bahkan seseorang pun bisa memilih menjadi seorang pemberontak yang tujuan serta caranya hidup sesuai dengan keinginannya sendiri.

Reproduksi
Konteks ini, berbeda-beda caranya seiring dengan perkembangan jaman. Dari proses reproduksi ala jaman batu (tanpa ritual religi), proses reproduksi dengan pengaruh kepercayaan baik animisme maupun dinamisme, hingga proses reproduksi yang memerlukan suatu proses religi dan norma hukum positif.
Dalam konteks ini, proses reproduksi, ternyata tidak merunut kepada alur yang tertulis diatas. Masih banyak manusia-manusia jaman batu dengan fisik modern yang kalau mereka tidak mau di bilang biadab (sesuai dengan kondisi norma sekarang), ya mereka adalah manusia yang tidak sadar bahwa mereka sudah menggunakan sandang sebagai simbol peradaban mereka.


Berbagai macam cara seseorang dalam mengarungi kehidupannya, merupakan suatu nasib, yang diawali oleh takdir dan diakhiri oleh takdir. Bagaimana cara dia dalam menjalankan nasibnya, itu adalah pilihan cara yang terkadang merupakan cara yang tidak rasional menurut orang lain. Dan suatu cara baru bisa dibilang rasional apabila sudah ada perhitungan positif dan negatif atas cara tersebut dan kesadaran penuh untuk menerima efek dari cara yang telah diambil.

05 September 2009

Pengakuan atas Bidadari yang Telah Sirna

Malam terus bergulir
Haripun berganti

Bayanganmu telah menjadi malapetaka
Selamat malam hasrat kasih
Selamat malam yang terindah

04 September 2009

Cinta Bukan Pemberian Kompromi

Pagi ini merasa ada sesuatu yang kurang pas dalam pemikiran saya. Ada satu status shout out dari seorang rekan facebook yang menulis "Love . Not the things what you get into , but you'll give everything for it". Lalu ada jua rekan facebook lainnya yang menulis dalam catatannya,
To love is to share life together
to build special plans just for two
to work side by side
and then smile with pride
as one by one, dreams all come true.



Cinta adalah suatu kutukan yang indah dan hanya bisa dinikmati oleh si pemilik rasa cinta. Kita gak akan pernah tahu, kapan kita masuk kedalam dunia cinta. Dan gak ada yang bisa kita berikan atas nama cinta. Cinta itu mengalir ibarat sungai, dia tak akan meminta apapun dan dia tak akan memberi apapun. Air yang mengalir, batu yang diterjang arus, lembah yang membuatnya harus terjun, dan diapun akan tenang saat berada di kondisi datar.

Cinta itu sebuah proses dengan tujuan akhir menjadi satu kesatuan. Tak ada konsep berbagi dalam cinta, karema memang tidak ada yang perlu dibagi. Cinta tidak pernah merencanakan sesuatu. Cinta juga tidak mengenal pembagian kerja. CInta harus dijalankan tanpa kompromi, karena cinta itu egois, cinta itu harga diri, dan tentunya cinta itu adalah mimpi. Sebagai mimpi, cinta tidak pernah berusaha untuk terwujud, karena mimpi muncul dalam alam bawah sadar. Kita juga tak akan mengerti, kapan dan bagaimana cinta itu terwujud dalam kehidupan kita, karena itu salah satu rahasia Tuhan.

PS:
buat teman2 yang quote-nya aku ambil, aku gak ada maksud menjelek-jelekkan, hanya mengutarakan pendapat saja

31 Agustus 2009

Izinkan

Amarah tiada menjadi bencana kala ada pihak yang mengalah. Kebencian hanya efek dari jiwa terluka. Wahai manusia, aku mengaku salah. Bahkan dunia pun jika kau izinkan akan ku beri tahu. Wahai permata, semakin lama kau tergosok, semakin indah rupamu, dan semakin bersinar wajahmu. Wahai penerus hawa, izinkan adam reinkarnasi kembali.

24 Agustus 2009

Perebutan Nusantara

Sira Gajah Mada Patih Amangkubhumi tan ayun Amuktia palapa, sira Gajah Mada : “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Terjemahannya adalah :
Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa (nya). Beliau Gajah Mada, “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru) melepaskan puasa, jika (berhasil) mengalahkan Gurun(Nusa Penida), Seran(Seram), Tanjung Pura(Ketapang, Kalbar), Haru(Karo, Sumut), Pahang(Semenanjung Malaya), Dompo(Sumbawa), Bali, Sunda, Palembang(Sriwijaya), Tumasik(Singapura), demikianlah saya (baru) melepaskan puasa (saya)”.


Gerah rasanya melihat acara televisi yang berisi klaim-klaim dari Pihak Malaysia atas unsur-unsur kekayaan budaya Indonesia. Kita tidak usah mempersoalkan unsur-unsur budaya yang dicaplok oleh Negeri Jiran itu. Mari kita bahas sisi lain saja, karena menurut saya, alasan yang dipergunakan oleh Pihak Malaysia terasa menohok dan meninju muka saya yang sempat terlanjur merah karena emosi dengan klaim-klaim itu. Mereka menganggap bahwa unsur-unsur tersebut merupakan warisan asli Nusantara dan mereka adalah bagian dari Nusantara itu sendiri.

Memang setelah difikirkan kembali, ada beberapa pertanyaan yang kemudian muncul dalam kepala saya.
1. Apakah Nusantara itu?
2. Nusantara yang mana yang dimaksud oleh Malaysia?
3. Apakah kita (Indonesia) berhak untuk mengatasnamakan Nusantara seperti juga apakah Malaysia memiliki hak itu juga?

Menurut Wikipedia, Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa Kuna, nusa (pulau) dan antara (lain). Istilah ini pertama kali tertulis pada beberapa pustaka dari literatur berbahasa Jawa Pertengahan (dari periode Jawa Timur, i.e. Kediri sampai Majapahit). Selanjutnya muncul konsep yang diperbaharui, yang dikemukakan oleh Ernest Douwes Dekker di awal abad ke-20 dan masih dipakai hingga sekarang untuk menyatakan kesatuan geografi-antropologi kepulauan yang terletak di antara benua Asia dan Australia. Malaysia ikut menggunakan istilah ini dipakai sebagai padanan Kepulauan Melayu (Malay Archipelago) dan memiliki muatan nasionalistik.

Kemudian, Nusantara mana yang kemudian di adopsi oleh Malaysia, mari kita bedah satu persatu. Kita telah berusaha membedah dari segi asal usul kata Nusantara, mari kita coba sedikit melenceng dari kaidah bahasa. Kita mulai dari unsur-unsur kebudayaan Nusantara yang menurut Indonesia telah di klaim oleh Malaysia. Reog/Barongan (Ponorogo), Batik(Nusantara), Keris(Jawa), Angklung(Sunda), Lagu Rasa Sayange, Tari Pendet(Bali). Jika dilihat dari persebaran karya budaya tersebut jelas tidak mungkin Nusantara yang dimaksud adalah Kerajaan Malaka atau Sriwijaya. Karena Kesultanan Malaka hanya mencakup sebagian kecil Semenanjung Malaka dan sebagian kecil Sumatera. Begitupun juga Srwijaya yang hanya menguasai semenanjung Malaka dan Sumatera serta sebagian Jawa bagian barat serta Kalimatan bagian barat.

Apabila kita berbicara Nusantara pada masa Wilwatikta(Majapahit). Pada masa ini, Negara terbagi menjadi 3 wilayah, yaitu:
1. Negara Agung
2. Mancanegara
3. Nusantara
Negara Agung merupakan daerah sekeliling ibukota kerajaan tempat raja memerintah. Mancanegara adalah daerah-daerah di pulau Jawa dan sekitar yang budayanya masih mirip dengan Negara Agung, tetapi sudah berada di "daerah perbatasan". Dilihat dari sudut pandang ini, Madura dan Bali adalah daerah "mancanegara". Selain itu Lampung dan juga Palembang mungkin juga masih bisa dianggap daerah "mancanegara". Lalu Nusantara adalah daerah di luar pengaruh budaya Jawa, tetapi masih diklaim sebagai daerah jajahan di mana para penguasanya harus membayar upeti.

Kalau memang alasan Malaysia mengatasnamakan sebagai bagian dari Nusantara (versi Majapahit), maka sebenarnya tidak salah apabila kemudian mereka mengklaim karya budaya tersebut sebagai kebudayaan asli(yang dalam bahasa melayu berarti tradisional) Nusantara. Tapi kondisi yang sekarang terjadi adalah, adanya perbedaan teritorial sehingga menurut saya, Nusantara (versi Majapahit) tidak lagi bisa digunakan sebagai sebuah kesatuan teritori kewilayahan. Terkecuali muncul suatu perjanjian teritori antar negara-negara yang pernah menjadi bagian dari Nusantara (versi Majapahit).

Menurut saya, baik Indonesia maupun Malaysia tidak berhak mewarisi kata Nusantara (versi Majapahit) walaupun Trowulan (ibukota Majapahit) berada dalam teritori Indonesia. Karena perluasan wilayah teritorial negara yang terjadi saat ini sangat jauh berbeda dengan jaman Majapahit. Terlebih lagi negara Majapahit telah runtuh dan sudah tidak adanya pewaris Tahta Majapahit maka hilang sudah konsepsi Nusantara yang digagas dan di besarkan oleh Gajah Mada (Sang Mahamantrimukya Rakrian Ma Patih Mpu Mada).

Marilah kita sama-sama berkaca, apa yang sudah kita lakukan terhadap karya-karya budaya tersebut? Mengapa Malaysia bisa mengklaim sebagai daya tarik wisata mereka? Yang bisa memberikan jawabannya hanyalah orang Sunda(angklung), orang Bali (tari pendet), orang Ponorogo (reog), dan orang Jawa(keris).

Menurut saya, kedua negara sama-sama memiliki dasar yang kuat karena memiliki akar budaya yang sama, untuk itu marilah kita melepas unsur kata Nusantara dan kita kembalikan karya budaya tersebut ke daerah masing-masing toh sekarang sudah ada otonomi daerah. Apabila dikembalikan seperti itu, Indonesia tidak berhak mengatasnamakan sebagai kebudayaan nasional, cukup dengan mengatasnamakan kebudayaan Sunda, Ponorogo, Bali, dan Jawa. Dan dunia internasional sudah mengerti dalam konsepsi teritori modern, wilayah-wilayah tadi masuk dalam teritori Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan untuk yang beraroma abu-abu, bisalah hal tersebut dibicaran secara regional sebagai warisan budaya peninggalan Nusantara yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh negara yang pernah menjadi bagian dari Nusantara Wilwatikta.

Kepustakaan:
Wikipedia.org
Inilah.com
Antara.co.id
Warnadunia.com

15 Agustus 2009

INDONESIAN DREAMS

Seni itu sebuah maha karya yang tak ternilai. Karena seni melibatkan cipta rasa dan karsa manusia. Pada masa lalu, kemampuan manusia dalam mengolah cipta, rasa, karsa telah menghasilkan peradaban menakjubkan. Ketika kita membahas tentang peradaban, ada beberapa pertanyaan, apa sih yang dimaksud dengan peradaban yang Indonesia itu? Bagaimana bentuk peradaban Indonesia itu sendiri?

Indonesia memang punya cita-cita (emang Amerika doang yang punya American Dreams). Cita-cita Indonesia sudah di cetuskan saat negeri ini berdiri, cita-cita yang memang core-nya dari bangsa kita yang sangat majemuk. Cita-cita yang kemudian menjelma menjadi suatu konsep dengan judul PANCASILA. Memang Pancasila adalah Indonesian Dreams, dan mimpi ini masih terus berevolusi agar terwujud.

Kenapa Pancasila itu mimpi? Kita tidak usah membahas ideologi yang ngawang-ngawang (hahaha padahal ini aja udah ngawang). Sebagai sebuah mahakarya anak bangsa, Pancasila merupakan suatu seni yang indah dan (maaf) utopis. Untuk lebih jelasnya, mari kita breakdown satu-satu.
1. Ketuhanan yang Maha Esa: Dalam pelaksanaannya sila pertama ini hampir berhasil dilaksanakan di Indonesia, kenapa saya bilang hampir berhasil? Dulu kita hanya mengenal 5 agama (gw produk orde baru). Kini kebebasan beragama justru jadi masalah, banyak saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air, menjadi tidak tenang dan tidak nyaman dalam menjalankan keyakinannya dalam meng-esa-kan Tuhan. Adanya fihak-fihak yang mengatasnamakan Agama kemudian memaksakan kehendaknya dengan membuat keonaran (karena konsep pahala dan dosa itu sangat individualis dan tidak mengenal saudara atau teman).
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Janganlah kita mempertanyakan apakah bangsa ini (bukan hanya pemerintah) sudah bertindak adil dan beradab dalam memanusiakan siapapun.Tujuan dari konsepsi sila ini merupakan internasionalisasi bangsa Indonesia tapi tetap dengan core ke-Indonesiaan yang penuh dengan kesantunan.Secara tidak sadar kita sudah di bentuk oleh konsepsi-konsepsi keadilan dan keberadaban ala barat yang cenderung kolonialis dan imperialis. Negara ini dibentuk karena kebencian yang amat mendalam atas kolonialisme dan imperialisme. Kita boleh berteriak anti kolonialisme dan anti imperialisme, tapi sudah sadarkah diri kita sendiri bahwa kitalah yang membesarkan kolonialisme dan imperialisme itu sediri, sadarkah kita bahwa sekarang kolonialisme dan imperialisme itu muncul dalam bentuk ekonomi dan ideologi, bukan lagi dengan senjata.
3. Persatuan Indonesia: Untuk yang satu ini, saya sangat yakin bangsa Indonesia masih memiliki rasa kebangsaan dan nasionalisme yang kuat terhadap Negara Indonesia (dalam hal ini saya membedakan konsepsi negara dengan pemerintah negara). Gampangnya, rasa chauvinisme kedaerahan masyarakat Indonesia ternyata sangat besar bahkan cenderung radikal dan terlihat mampu menjadi akar perpecahan bangsa. Tapi saya tidak melihat seperti itu, banyak kelompok-kelompok garis keras dengan bendera kedaerahan, yang akhirnya bersuara lantang untuk satu tujuan yang sama, Timnas Sepakbola Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Sila ini mungkin masih sangat menyedihkan, karena sistem pemerintahan dan perwakilan yang belum merakyat dan cenderung memaksakan kehendak dengan bendera (atas nama rakyat). Belum lagi kalau kita membahas hilangnya core permusyawaratan mufakat yang kemudian diganti dengan voting yang sangat barat sekali (sok tau ya gw). Banyak produk regulasi yang keluar tanpa memandang apakah ada wilayah Indonesia atau kelompok masyarakat Indonesia yang akan menjadi korban regulasi tersebut.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Sila ini mungkin satu-satunya yang masih bernilai nol besar. Korban Lumpur Sidoarjo, Pedagang kaki lima, Transmigran yang sekarang terbengkalai karena dianggap produk Soeharto, Buruh, Petani, Nelayan, Rakyat Indonesia Timur, dlsb. Mereka belum sekalipun mendapatkan keadilan, keadilan bukanlah bagi rata, keadilan adalah pemberian kesempatan untuk mendapatkan hak dan melaksanakan kewajiban. Kita dipaksa untuk menjalankan kewajiban sedangkan hak kita tidak dianggap. Contoh, adanya ancaman denda bagi pekerja baru yang belum memiliki NPWP, kerja saja belum, gaji aja masih dalam wacana, sudah diancam. (kalo ini curhat pribadi).

Pancasila memang diciptakan dari mimpi para pendiri bangsa ini, tapi mereka menciptakan Pancasila karena mereka melihat bahwa core bangsa ini ya itu saja. Bangsa Indonesia itu religius, senang ngerumpi ngobrolin orang lain, senang hidup berkelompok, menyelesaikan sesuatu dengan bermufakat (contoh ekstrimnya penghakiman massal itu salah satu bentuk mufakat yang masih bertahan hingga sekarang), dan senang berbagi dengan orang lain (gw yakin kalo lu idup di luar negeri, pas bertamu gak bakalan lu ditawarin makan, disini kalo lo ditawarin makan trus lu nolak, bisa jadi lu dianggep menghina mereka).

Kenapa Pancasila saya katakana seni bilang seni?, karena memang itu seni dalam menjalani keseharian bangsa Indonesia. Suatu seni dalam merangkum nilai-nilai dari 17000 pulau dan 520 suku bangsa di Indonesia (kurang jago apa pendiri negara kita coba..). Dan menurut saya (dengan ketidaktahuan yang sik tahu gw), hanya Indonesia yang memiliki filsafat sehebat Pancasila yang bisa merangkum seluruh kebudayaan di Indonesia, bahkan mungkin seluruh dunia (kalo boleh usul PBB pake asas Pancasila aja, biar gak ada lagi hak veto).

Pancasila memang mimpi, tapi bukan berarti itu tidak bisa tercapai. Dalam sebuah diskusi di FISIP UI, ada rekan MAZPHI yang mengeluarkan statemen, ibarat pohon, akar dan batangnya itu dari kita sendiri, ranting dan daunnya baru boleh dari luar. Bangsa kita adalah bangsa yang kapitalis namun tidak materialis. Marilah kita bersama-sama, bergotong royong untuk menjadi kapitalis yang besar.

Jadilah pengusaha tapi jangan menginjak hak pengusaha lain. Jadilah kaum borjuis, tapi jangan menginjak hak proletar. Jadilah kaum kritis yang solutif. Jadilah pembuat kebijakan yang berkeadilan sosial. Jadilah orang yang sadar akan kondisi diri. Janganlah terlalu banyak meminta, terima selama hak mu tidak dilanggar. Janganlah terlalu banyak mengambil, ingat anak cucumu. Karena itulah Indonesia.

Terakhir, sebuah ungkapan yang kurang ilmiah karena saya dapatkan dari orang tua saya almarhum yang sangat Indonesia sekali. Kalau kau merasa sakit ditampar, jangan menampar orang lain. Kalau kau marah dihina orang, janganlah menghina orang. Bahkan kalau kau merasa geli di kelitiki, janganlah mengelitiki orang lain. Intinya adalah belajarlah dari tubuh kita sendiri.

26 Juli 2009

Nafas Surga Rembulan

lincahnya badai mengganggu tidurku
liuk tubuhnya melibas apa saja
indah gemulainya menyirep siapapun
kehilangannya membuat rembulan bersembunyi


lama kucari rembulan itu
kuhirup nafas penuh sesak
berteriak tanpa daya
terdiam dalam pejam mata
rembulan malam menyiksa jiwa
dan kutatap penuh makna


terbersit rasa tenteram dalam nafas
yang membawa angin surga
yang menampar wajah kelamku
angin surga yang membuat terjaga

08 Juli 2009

Suara Hati Kaum Binaan

Kita sudah sering mendengar bahwa kejahatan terjadi karena ada niat dan kesempatan, dan banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa sebagian besar kejahatan terjadi karena faktor ekonomi. Banyak warga binaan yang terpaksa masuk proses sistem peradilan pidana karena faktor tuntutan ekonomi, terlepas dari memang adanya niat dan dukungan kesempatan dari mereka.

Pemilu presiden 2009 ini terjadi fakta menarik dabalik tembok lembaga pemasyarakatan yang mungkin terlewatkan dari pandangan masyarakat umum yang terbuai oleh quick count yang melejitkan salah satu pasangan calon presiden. Dari berbagai sumber yang didapatkan, pemilu presiden 2009 yang diselenggarakan di lembaga-lembaga pemasyarakatan dilaksanakan dengan antuasiasme para warga binaan dan memenangkan pasangan Mega-Prabowo.

Sriwijaya Post online mengeluarkan berita hasil penghitungan suara di beberapa Lapas. Pasangan Mega-Prabowo berhasil mendulang total perolehan suara sebanyak 1.530 suara. Di bawahnya, pasangan SBY-Boediono mengumpulkan 912 suara. Sementara itu, JK-Wiranto hanya mendapatkan 354 suara. Dari total 3.314 surat suara, sebanyak 268 di antaranya dinyatakan tidak sah.

Mega-Prabowo juga unggul di lapas Garut, Jawa Barat (Jabar) dari 563 pemilih pada TPS 18 itu, pasangan nomor urut 1 memimpin dengan 253 suara, disusul SBY-Boediono 211 suara, JK-Wiranto 82 suara, dan suara tidak sah 17.

Kemenangan Mega-Prabowo juga tidak tertahan di Lapas Sukamiskin Bandung, Jabar. Seperti dilansir Antara, dari 505 narapidana, Mega-Prabowo meraih 275 suara meninggalkan SBY-Boediono di urutan kedua dengan 116 suara dan JK-Wiranto 76 suara. Adapun suara yang tidak sah di tempat ini sebanyak 41 suara.

Di Lapas Kelas IIA Warung Bambu, Karawang, Jabar, yang terdiri dari 2 TPS yakni TPS 13 dan 14, pasangan Mega-Pro memperoleh 730 suara, sedangkan SBY-Boediono 238 suara, serta JK-Wiranto hanya memperoleh 58 suara.

Adapun di Lapas Kelas II Kota Jambi, pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra itu meraih 359 suara, SBY-Boediono 321 suara dan JK-Win 118, suara tidak sah sebanyak 14 lembar.

Mega-Prabowo juga menang di Lapas Tua Tunu Pangkalpinang, Bangka Belitung, di Lapas Kelas II Bengkalis, di Lapas Tembilahan, Indragiri Hilir Riau, kemudian Lapas Kedungpane Semarang, Jawa Tengah, serta Lapas Kota Magelang, Jawa Tengah.

Sementara pasangan SBY-Boediono meraih kemenangan di Lapas Kerobokan, Denpasar Bali, dan Lapas Teluk Dalam, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Adapun pasangan JK-Wiranto menang di Lapas Kelas 1 Gunung Sari, Makassar.

Suara Merdeka Cybernews mencatat bahwa Pasangan calon presiden (capres) Megawati-Prabowo (Mega Pro) menang telak dalam perhitungan suara di Lapas Klas II B Slawi, Rabu (8/7). Dari total sebanyak 165 surat suara sah, pasangan capres nomor urut 1 ini berhasil meraih 123 suara. Perolehan suara itu jauh mengungguli pasangan capres lain, yakni Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (SBY Boediono) yang meraih 27 suara.

Tempo interaktif juga mencatat kalau Pasangan Megawati-Prabowo unggul di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Jember. Hasil perhitungan di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus, di tempat para pesakitan itu menunjukkan pasangan nomor urut 1 itu meraup 389 suara. Pasangan SBY-Boediono mendapatkan 154 suara. Sementara pasangan JK-Wiranto mendapat dukungan sebanyak 43 suara.

Berita jatim online mencatat setelah selesai melakukan penghitungan, pasangan Megawati-Prabowo unggul telak atas pasangan SBY-Boediono dan JK-Win di TPS 6 Lapas Bojonegoro. Dari total 284 suara sah, Mega-Pro memperoleh 210 suara. Sementara itu pasangan SBY-Boediono hanya kebagian 62 suara dan JK-Win mendapatkan 12 suara. Sedangkan suara yang tidak sah hanya 5.

Melejitnya pamor SBY-Boediono dalam real count KPU dan quick count lembaga-lembaga survey ternyata tidak diimbangi oleh kuatnya pamor mereka di kalangan warga binaan. Apa yang terjadi? (Saya akan menelurkan sebuah analisa awam atas dasar pengetahuan dan pengalaman saya yang pernah berbincang-bincang dengan beberapa penghuni lapas)

Jika kita mengangkat isu tentang bahwa SBY atau JK merupakan incumbent (atau bahasa mudahnya adalah status quo) Megawati juga pernah menjadi penguasa. Menurut saya kemenangan Mega-Pro secara signifikan di Lapas menunjukkan bahwa masalah status quo tidak berpengaruh besar. Lalu dengan isu bahwa salah satu parpol digemari oleh "kaum jalanan", menurut saya lebih kepada karena mereka juga punya hak politik untuk mendapatkan kesempatan tidak hidup dijalanan lagi.

Kemenangan Mega-Pro di Lapas mungkin lebih disebabkan kepada janji-janji ekonomi kerakyatan yang tidak dibahasakan dengan membumi oleh kedua calon yang lain. Mereka menaruh harapan atas janji-janji politik yang diberikan oleh pasangan Mega-Prabowo, karena mereka hanyalah warga negara indonesia dengan keterbatasan struktur kesempatan dalam memperoleh kehidupan yang sesuai dengan harapan norma hukum di Indonesia.

Ini hanyalah sebuah analisa dari pemikiran awam yang mencoba untuk memahami apa yang ada di kepala para saudara-saudara kita yang terjebak dalam kekhilafan sehingga mereka terpaksa untuk tinggal dibalik jeruji lembaga pemasyarakatan.

03 Juli 2009

Palsu

Dia terkurung dalam tempurung
Kala konservatifme berkuasa
Dia menemukan sarangnya
Kala liberalisme berkuasa

Semua itu palsu
Umbar kemaluan dalam palsu
Umbar harga diri dalam palsu
Semua itu palsu

Apa Itu Demokrasi?

Saat dia pergi tanpa pesan
Itukah demokrasi?
Saat kesalahan jadi harga mati
Itukah demokrasi?
Saat kebebasan tak berbatas
Itukah demokrasi?
Saat rasionalitas dipertanyakan
Itukah demokrasi?
Saat emosional dipertaruhkan
Itukah demokrasi?

Pilihlah Ketetap Hati

Saat akan memilih
Pastikanlah pilihanmu
Perasaan menjadi senjata yang irrasional
Rasionalitas menjadi senjata idealisme
Ketergesaan menjadi bencana
Kesatuan hati jadi keharusan

Bencana jangan dipersalahkan
Kesalahan jangan didebatkan
Belajarlah dari pengalaman
Tetap hidup dalam perjuangan

Saatnya sejarah menjadi acuan
Jangan dihilangkan dalam kepenatan
Karena dia tetap berarti
Walau dia telah pergi

Nafas Ketentraman

melayang jauh pergi tak berjejak
meninggalkan rasa yang kian sesak
bagaikan kerongkongan yang tersedak


26 Juni 2009

NAV Margo City

Hari ini jadi sejarah lain dalam hidup. ditengah kegalauan dalam menghadapi hidup, ada peristiwa beberapa peristiwa besar dalam hidup. Pertama, akhirnya (semenjak dibangun) kaki ini melangkah dan memasuki lantai 2 Margo City, dan untuk pertama kalinya pula dalam hidup, merasakan yang namanya tempat karaoke. dan NAV Depok menjadi tempat berharga dalam hidup ini.

Ada beberapa problem yang terbayang kala dalam ruang karaoke, pekerjaan dan sakinah. But eniwey... thank's to Tison, Uti, and Fandhy for funny day.

25 Juni 2009

Awas Modus Baru Copet

JAKARTA– Waspadai modus baru pencopetan di atas angkutan umum. Komplotan pencopet biasanya pura-pura muntah untuk mengalihkan perhatian korbannya. Seperti yang terjadi di atas angkutan umum P 19 jurusan Depok-Taman Mini, Kamis 18 Juni 2009. Komplotan pencopet berhasil memperdaya seorang perempuan bernama Ririn Destarini, 28.
Pelaku terdiri dari tiga orang yaitu Edwindo, 26, Eko, 20, dan Nurdin, 23. Mereka yang mengamati korban sejak di Jalan Raya Lenteng Agung mulai menjalankan aksinya ketika penumpang mulai sepi.
Edwindo yang duduk di samping korban pura-pura muntah. Ia kemudian meminta korban pindah tempat duduk. Korban pun menurutinya tanpa curiga. Saat itulah tas korban diraba. Pelaku berhasil mengambil satu telepon genggam.
Awalnya korban tak sadar dengan kondisi itu. Ririn justru mengetahui dirinya tengah menjadi korban pencopetan dari seorang penumpang lain. Spontan Ririn pun berteriak, “Copet!”
Merasa tidak aman, komplotan pencopet itu berusaha kabur. Namun sejumlah orang yang terlanjur mendengar teriakan Ririn berhasil menangkap Edwindo dan menghakiminya. Sedangkan, Eko dan Nurdin berhasil kabur.
Edwindo kemudian diserahkan ke polisi, dan kini mendekam di tahanan Kepolisian Sektor Jagakarsa. “Dua lagi masih buron, kami masih melakukan pengejaran,” kata Kapolsek Jagakarsa, Komisaris Udik Tanang. “Komplotan ini sering beraksi di atas angkot dengan modus pura-pura muntah. Saya minta warga waspada.” (VIVAnews)

23 Juni 2009

Segenggam Beban Sedikit Berkurang

Terima kasih kawan yang sudah mau mendengar segala keluhanku....
Terima kasih kawan karena mau memberi jalan kepadaku...
Terima kasih kawan karena bisa kuberi kepercayaan....

01 Juni 2009

Nafas Pengembara

Dalam kelam jiwaku mengembara
Melewati hutan rimba kehidupan
Melawan buasnya nafsu
Menghindari derasnya amarah

Dalam kelam nafasku terjaga
Melewati tembok kepalsuan
Melawan angkuhnya keakuan
Menghindari padatnya kepenatan

Rapuh

Kudayung perahu deras melawan badai
Peluh berjatuhan dalam kerapuhan
Menggenggam asa tanpa tujuan
Membakar semangat tanpa bara

Yang tertinggal hanya asap tanpa makna
Sebuah kesaksian akan bencana
Memaksa asa tanpa senjata
Cita-cita pun jadi dusta

Alam berkuasa tanpa geming
Mempertanyakan asa yang berkobar
Mematahkan jiwa yang rapuh dalam angan

Liar

Dalam keliaran aku hidup
Dalam keliaran aku belajar
Dalam keliaran aku terjebak
Dalam keliaran aku tak berdaya
Dalam keliaran aku menyesal
Dalam keliaran aku meratap

Lelah

Kau datang tiba-tiba
dan memaksaku untuk melangkah
Kau jejakkan kaki dalam lumpur kebimbangan
dan melangkah tanpa tahu tujuan
Aku sadar kau lelah
Aku pun lelah dalan dilema
Kuminta kau beristirahat
tapi kau memaksakan kesombonganmu
Ku lepaskan tanganku dalam kehancuran
Kau berkhianat dalam ketidakjelasan

Palsu

Antara rasa, sayang dan cinta
Itulah hidupku
Yang terhinakan bodoh dan angkara
Yang terhinakan kepalsuan

Tunufus

Nafasmu terbayang
Nafasmu terkenang

Mengapa?

Kulambaikan tangan menyapa
Kau jawab dengan peluk hangat
Ku dekap dirimu mesra
Kau jawab dengan mengapa

Asa

Dengan Tegar dan tegak aku memulai
Dengan merangkak aku berjuang
Dengan mimpi aku terjaga

Guratan Terakhir dalam Kemayaan Dunia


Rapuh


Kudayung perahu deras melawan badai

Peluh berjatuhan dalam kerapuhan

Menggenggam asa tanpa tujuan

Membakar semangat tanpa bara


Yang tertinggal hanya asap tanpa makna

Sebuah kesaksian akan bencana

Memaksa asa tanpa senjata

Cita-cita pun jadi dusta


Alam berkuasa tanpa geming

Mempertanyakan asa yang berkobar

Mematahkan jiwa yang rapuh dalam angan
__________________________



Nafas Pengembara

Dalam kelam jiwaku mengembara
Melewati hutan rimba kehidupan
Melawan buasnya nafsu
Menghindari derasnya amarah

Dalam kelam nafasku terjaga
Melewati tembok kepalsuan
Melawan angkuhnya keakuan
Menghindari padatnya kepenatan
___________________________

Liar

Dalam keliaran aku hidup
Dalam keliaran aku belajar
Dalam keliaran aku terjebak
Dalam keliaran aku tak berdaya
Dalam keliaran aku menyesal
Dalam keliaran aku meratap
_______________________

Lelah

Kau datang tiba-tiba
dan memaksaku untuk melangkah
Kau jejakkan kaki dalam lumpur kebimbangan
dan melangkah tanpa tahu tujuan
Aku sadar kau lelah
Aku pun lelah dalan dilema
Kuminta kau beristirahat
tapi kau memaksakan kesombonganmu
Ku lepaskan tanganku dalam kehancuran
Kau berkhianat dalam ketidakjelasan
_____________________________

Palsu

Antara rasa, sayang dan cinta
Itulah hidupku
Yang terhinakan bodoh dan angkara
Yang terhinakan kepalsuan
_______________________

Mengapa?

Kulambaikan tangan menyapa
Kau jawab dengan peluk hangat
Ku dekap dirimu mesra
Kau jawab dengan mengapa
_______________________

Asa

Dengan Tegar dan tegak aku memulai
Dengan merangkak aku berjuang
Dengan mimpi aku terjaga
_____________________

Tunufus

Nafasmu terbayang
Nafasmu terkenang
________________

Nahkoda Dunia

Dalam hilang dia berkuasa
Menguasai alam tanpa identitas

Nahkoda tanpa bahtera
Bergerak dalam senyap

Membakar semangat duka lara
Mempertanyakan arti dunia

Memerangi seribu tanya
akan kesalahan dan kekurangan

Tetap bergerak dalam satu langkah
Tanpa gentar walau badai menyerang

Nahkoda Dunia

Dalam hilang dia berkuasa
Menguasai alam tanpa identitas

Nahkoda tanpa bahtera
Bergerak dalam senyap

Membakar semangat duka lara
Mempertanyakan arti dunia

Memerangi seribu tanya
akan kesalahan dan kekurangan

Tetap bergerak dalam satu langkah
Tanpa gentar walau badai menyerang

07 Maret 2009

Secangkir Teh Poci

Hangatnya dirimu
Membuatku lupa akan dunia

Manisnya dirimu
Membuatku selalu ingin menghisap bibirmu

Aroma wangimu
Sedapnya tiada terbagi

Wahai secangkir teh poci
Haruskan aku memilikimu?

Wahai secangkir teh poci
Gairahkan hidupku dengan hangatmu

Wahai secangkir teh poci
Segarkan hariku dengan manismu

Wahai secangkir teh poci
Bawalah duniaku dalam harummu

Wahai secangkir teh poci
Masuklah dalam relung hatiku

31 Januari 2009

Bayang-Bayang Semu

Aku hidup dalam bayang-bayang semu.
Bayang ankara.
Bayang cinta.
Bayang harga diri.
Bayang harta.
Bayang agama dan bayang kematian.

14 Januari 2009

Duka dalam Suka

trima kasih kawan
kalian menyelimutiku dengan suka
trima kasih kawan
kalian mengobati sebagian dukaku

tahukah kalian...

saat kegembiraan itu...
duka lain berkuasa

tahukah kalian....

duka itu membuatku jera

tahukah kalian....

rasa itu selalu membuatku menangis