21 Januari 2010

video keren

last breath

udalah...
ga da yg hrs disalahkan
gw anggap udah selesai
ada atw tdk ada ganjalan
gw akan mnyelesaikan sendiri
gw ga pa2 ats smua yg trjadi
tetapi maaf kl tu bikin lu trhambat

Intinya tdk da klanjutan
krn gw akan brproses sndiri

maaf, gw ga brmksud kasar
tp lu yg memksa gw tuk kasar
semua uda brlalu dan
gw ga mw akhirnya jd ribet atwpn ribut

klpn mmang jd beban bg lu
itu krn penerimaan lu
krn gw ga da pa2
jd tu smua kmbali ke lu bkn gw

tolong jgn mleparkan hal tsbt ke gw
lu lbh brumur dibnding gw
stdknya lu bs mnempatkan tu smua

08 Januari 2010

Hajir belajar Nulis buat Timnas Indonesia

Memang kalo kita bahas timnas gak bakalan ada habisnya. Berbagai macam cara udah di coba, tapi tetap aja gak ada hasilnya. Primavera dan Bareti juga masih belum bisa memuaskan hasrat para pendukung setia tim garuda.
Dalam sebuah tim sepak bola ada banyak unsur yang sangat mempengaruhi performa saat pertandingan. Jujur sangat banyak catatan yang ingin aku tulis dalam diskusi ini (takut gak muat). Aku akan coba meringkasnya (mudah2an bisa).
1. Regenerasi. Aku melihat PSSI belum memiliki master plan yang kuat dan berkesinambungan masalah ini. Dalam squad timnas kemarin saja. Nyaris tidak ada wajah baru, international caps tiap pemain lebih dari 5. Memang ada Boaz Solossa yang terhitung U23, Tapi bahkan dia lebih dulu di timnas dari pada Budi Sudarsono. Proses seleksinya juga bermasalah, dalam proses seleksi ada dua kasus yang bisa saya angkat. Timnas U23 Sea Games Laos, terkesan terburu-buru bahkan sempat ada info bahwa Timnas Sea Games Laos akan diisi oleh Tim SAD Indonesia yang kebetulan sedang turun gunung dari Uruguay. Bahkan seleksi Tim SAD juga terlihat aneh, ada beberapa pemain dari Jatim (saya lupa, kalo tidak salah 2/3 orang) yang dapat panggilan akhirnya gak bisa jalan hanya karena mereka tidak punya paspor, dan baru dapet surat pemberitahuan sehari sebelum daftar ulang di TMII.
2. Pemain, tidak adanya singkronisasi antara Klub dan PSSI mengenai pola latihan pemain timnas dan jadwal pertandingan timnas. Menyebabkan perlunya pelatnas pemain timnas. Bisa kebayang dong kerugian klub dan kerugian kompetisi (karena PSSI suka menunda partai klub yang pemainnya di panggil masuk timnas). Saya berkaca pada pemain2 Timnas negara2 di benua Eropa dan benua Amerika, pemain hanya dipanggil timnas hanya untuk 1/2 minggu, itu juga menjelang pertandingan (tanpa adanya TC). Belum lagi karena penjadwalan yang sangat terkoordinir, pada saat international match, kompetisi di semua negara di Eropa biasanya libur.
3. Pelatih, gak penting pelatih lokal atau asing, yang penting adalah kemampuan pelatih dalam melihat potensi, dari pemain2 yang dapat tersedia dan digunakan. Untuk dapat mengetahui bagus/jeleknya pelatih, dapat dilihat dari bagaimana dia dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan pemainnya (karena kenyamanan wilayah kerja berpengaruh terhadap karya yang dihasilkan). Gampangnya, aku melihat semangat juang timnas yang sangat besar waktu piala asia 2007, menurun saat pergantian pelatih (padahal sebagian besar pemainnya sama) sebegitu mudahnya kah seorang pemain kehilangan kemampuannya, secara individu mungkin terjadi, tapi kalau secara kolektif, dengan terpaksa saya akan menyalahkan sistem yang salah (khususnya strategi). Bagus/ buruknya pelatih juga dapat dilihat dari bagaimana dia memoles sebuah tim, menjadi bagus dengan pemain yang ada. Untuk ini saya kasi contoh pelatih Arema sekarang, dan Rahmad Darmawan, yang mampu mempertahankan prestasi di dua tim berbeda dengan pemain yang berbeda pula. Khusus untuk pelatih timnas, saya gak setuju dengan cara instant (terutama untuk pelatih asing) karena sebuah seleksi pemain untuk timnas itu butuh waktu (di Indonesia ada 18 tim senior ISL + 18 tim juniornya, 33 tim divisi utama, dan ratusan tim dari divisi 1 dan 2) akan butuh waktu untuk menentukan pemain yang layak masuk national pool itu siapa saja, baru kemudian memilih 22 orang diantaranya.
4. Kompetisi, mental pemain akan sangat ditentukan oleh kompetisinya, aku membayangkan pemain2 yang saat onfire untuk bertanding, ternyata harus pulang karena ditunda secara mendadak (bagaimana kecewanya dia). Aku juga membayangkan pemain yang sudah merasa dirinya bermain sesuai dengan instruksi pelatih, di hujat habis2an karena dianggap tidak becus bermain. Disadari atau tidak, kompetisi di Indonesia itu termasuk kompetisi sepakbola terpanas bahkan mungkin di jagat raya ini. Tidak ada tim yang sangat dominan di Liga Indonesia (tidak seperti MU atau Barcelona). Pertaruhan gengsi tim juga sangat besar, bisa kebayang Persela harus menjalani partai derby 8 pertandingan dalam satu musim, seberapa panasnya emosi yang harus dikeluarkan. Dimana2 dibelahan dunia manapun, yang namanya partai derby itu partai yang sangat panas dan ditunggu2, karena pertaruhan gengsi itu yang akan membuat pertandingan terlihat lebih menarik. Mental pemain akan tergenjot habis2an walaupun juga ada beban kemenangan yang harus mereka lawan.
5. Supporter, sepakbola dan suporter itu ibarat pembalap dengan sepeda motornya, selihai-lihainya pembalap kalau sepeda motornya gak maksimal karena salah setting, wajar kalo hasilnya gak maksimal. Suporter yang benar adalah menggeber dukungannya secara terus menerus, tak perduli apapun yang terjadi.
Kayaknya segini dulu deh, cape nulisnya. Heheheheh.....

02 Januari 2010

fatamorgana cinta

Dusta dalam ikatan
Bencana dalam belaian
Indah dalam angan
Harum dalam cita
Nikmat dalam rangkaian