07 September 2009

Hidup Itu Begitu Adanya

Hidup emang begitu adanya. Lahir, tumbuh, belajar, reproduksi, dan menunggu hingga ajal tiba. setiap langkah dalam hidup ada caranya, dan bagaimana caranya, sangat bergantung pada bagaimana nasib dan situasi.

Lahir
Setiap mahluk hidup pasti punya ibu, begitu juga manusia. Dalam melahirkan, Ibu bertindak sebagai pejuang kemerdekaan, pejuang hak asasi, dan pejuang kehidupan. Dalam berjuang itu tak jarang jatuh korban. Tapi, layaknya sebuah perjuangan, semakin banyak bantuan, semakin besar harapan menuju kemenangan.
Satu yang saya pelajari, bahwa teknologi ternyata, masih bisa meleset. Sebuah kasus yang dialami seorang sahabat yang sekarang berjuang dalam melahirkan anaknya, bahkan sebelum perang yang sesungguhnya dimulai, dia sudah melawan perasaannya sendiri, kekhawatiran akan keselamatan buah hatinya, dan penungguan yang menguras emosi. Walaupun demikian, rasa salut dan dorongan semangat tetap harus kita berikan demi tercapainya sebuah kemenangan.

Tumbuh
Dalam masa pertumbuhan, setiap manusia mengalami beberapa fase kehidupan yang terkadang pelik dan cenderung beberapa diantaranya bermasalah dan mengharukan menurut sudut pandang orang lain.
Dalam hukum rimba, tidak mudah bagi seorang anak untuk tumbuh dengan baik. Peran orang tua, masyarakat, dan lingkungan sangat besar bagi perkembangan fisik maupun mental anak. Kuatnya memori seorang anak membuat apapun yang dialaminya selama masa pertumbuhan akan selalu terkenang dan menjadi pembentuk karakternya saat dia menjadi dewasa.

Belajar
Suatu proses yang bahkan sudah dialami sejak seseorang masih berada dalam kandungan hingga dia menghembuskan nafas terakhirnya. Proses inilah yang sebenar-benarnya lebih beragam dan bermacam-macam cara, tergantung bentukan pengetahuan yang diinginkannya.
Proses inilah yang akan menentukan bagaimana seorang manusia akan mampu bertahan dalam kerasnya hutan rimba kehidupan. Apakah dia akan menjadi seorang yang ikut-ikut saja, kreatif, beradab atau biadab, bahkan seseorang pun bisa memilih menjadi seorang pemberontak yang tujuan serta caranya hidup sesuai dengan keinginannya sendiri.

Reproduksi
Konteks ini, berbeda-beda caranya seiring dengan perkembangan jaman. Dari proses reproduksi ala jaman batu (tanpa ritual religi), proses reproduksi dengan pengaruh kepercayaan baik animisme maupun dinamisme, hingga proses reproduksi yang memerlukan suatu proses religi dan norma hukum positif.
Dalam konteks ini, proses reproduksi, ternyata tidak merunut kepada alur yang tertulis diatas. Masih banyak manusia-manusia jaman batu dengan fisik modern yang kalau mereka tidak mau di bilang biadab (sesuai dengan kondisi norma sekarang), ya mereka adalah manusia yang tidak sadar bahwa mereka sudah menggunakan sandang sebagai simbol peradaban mereka.


Berbagai macam cara seseorang dalam mengarungi kehidupannya, merupakan suatu nasib, yang diawali oleh takdir dan diakhiri oleh takdir. Bagaimana cara dia dalam menjalankan nasibnya, itu adalah pilihan cara yang terkadang merupakan cara yang tidak rasional menurut orang lain. Dan suatu cara baru bisa dibilang rasional apabila sudah ada perhitungan positif dan negatif atas cara tersebut dan kesadaran penuh untuk menerima efek dari cara yang telah diambil.

Tidak ada komentar: